• mtsmubuwek@gmail.com
  • Randuagung Lumajang
Artikel
Meraih Pahala Jihad Fi Sabilillah dengan Berbakti kepada Orang Tua

Meraih Pahala Jihad Fi Sabilillah dengan Berbakti kepada Orang Tua

Kedua orang tua kita adalah sosok yang paling berjasa bagi kita, sejak sebelum lahir hingga saat ini. Pengorbanan kedua orang tua kita tidak mungkin dapat kita balas dengan apapun terlebih ibu yang telah melahirkan kita.

Dengan segala kasih sayang dan cintanya, kita senantiasa dirawat, diperhatikan, dilindungi dan bahagiakan. Bahkan tak jarang keduanya rela menderita demi kebahagiaan anak-anaknya. Untaian doa yang senantiasa mereka panjatkan kepada Allah demi masa depan kita kelak agar menjadi lebih baik dan lebih bahagia daripada mereka. Kasih sayang mereka kepada kita sangat tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan balasan dan imbalan apapun dari kita. Tidak ada yang mereka harapkan dari anak-anaknya selain untaian doa dari anak-anaknya di saat mereka dipanggil menghadap Allah SWT.

Sungguh benar perjuangan dan pengorbanan kedua orang tua dalam membesarkan kita. Sebagai anak, sudah selayaknya kita berbuat baik dan berbakti terhadap kedua orang tua dengan sekuat dan semampu kita. Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua kita dalam Islam merupakan satu amal yang pahalanya besar seperti pahala berjihad di jalan Allah SWT. Sebagaimana digambarkan dalam sebuah hadits berikut.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ، قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْذِنُهُ فِي الْجِهَادِ، فَقَالَ : ” أَلَكَ وَالِدَانِ ؟ “، قَالَ : نَعَمْ. قَالَ : ” فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ “. (رواه الترمذي)

Dari Abdullah bin Amr berkata : Telah datang seseorang kepada Nabi Muhammad saw seraya minta ijin untuk tidak ikut berjihad di Medan perang. Maka Nabi bertanya : “Apakah kamu masih memiliki Ibu dan bapak?”. “Ya” jawabnya. Lalu Nabi bersabda : Maka berjihadlah (dengan berbuat baik) kepada keduanya.” (HR. At-Tirmidzi)

Dalam riwayat lain dari sahabat Ibnu Masud Rasulullah saw bersabda

سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ ؟ قَالَ : ” الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا “. قَالَ : ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ : ” ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ “. قَالَ : ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ : ” الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ” قَالَ : حَدَّثَنِي بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي.

“Aku bertanya kepada Rasulullâh SAW, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab: ‘Shalat tepat pada waktunya.’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Berjihad di jalan Allah.’ Rasulullah menyebutkan (ketiga) hal itu kepadaku, seandainya aku bertanya lagi tentu Rasulullah akan menambahkan lagi.” (Muttafaq Alaih)

Membaca hadits tersebut dapat kita ketahui bahwa jihad fi Sabilillah menempati urutan dan prioritas nomor tiga. Prioritas pertama adalah shalat di awal waktu. Kemudian di urutan kedua adalah berbakti kepada kedua orang tua.Apabila kita bandingkan antara berbakti kepada kedua orang tua dengan jihad fi Sabilillah, maka berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua harus lebih diprioritaskan dan lebih didahulukan dari pada jihad karena Berbakti kepada kedua orang tua menempati urutan dan posisi kedua, sedangkan berjihad berada di urutan ketiga.

Karena itu, kedua orang tua kita merupakan ladang jihad bagi kita. Muliakan dan bahagiakan keduanya. Jadilah anak yang shaleh yang senantiasa mendoakan kedua orang tua yang akan menjadi amal jariyah amalan yang pahalanya senantiasa mengalir dan tidak pernah terputus sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Saw.

للهم ارزقنا بالبر والإحسان إلى والدينا. آمين يارب العالمين

Ya Allah berikan kesempatan kepada kami untuk berbakti dan berbuat baik Kepala kedua orang tua kami. Izinkan kami agar kami bisa membahagiakan keduanya. Jadikan kedua orang tua kami bangga memiliki anak-anak seperti kami

Penulis: Ibnu Ad. Karim (Guru MTs Miftahul Ulum Buwek)

Leave a Reply