• mtsmubuwek@gmail.com
  • Randuagung Lumajang
Cerpen
Saat 2 Ekor Kambing Bertemu

Saat 2 Ekor Kambing Bertemu

Karya : Aisyah Aulia Natasa *)

Ada seekor kambing yang tinggalnya di hutan, Kambing tersebut memiliki tanduk yang tajam. Karena itu teman-temannya memanggilnya si tanduk. Si tanduk sangat bangga karena tanduknya sangat indah dan tajam. Si tanduk merasa sangat gagah dia merasa tidak ada kambing lain yang gagah dan kuat seperti dirinya.

Pada suatu hari si Tanduk dan temannya pergi ke sungai di sebelah barat untuk sekedar minum. Setelah merasa cukup minum temannya berkata “hai Tanduk ayo sekarang kita pulang” si Tanduk pun menjawab “Sebentar aku masih melihat bayanganku di air.” Temannya pun pulang duluan meninggalkannya di tepi sungai. Sementara itu dengan rasa bangga dan takjub si Tanduk terus memandangi dan melihat bayanganya di air. Dalam hatinya Si Tanduk berkata “mungkin tidak ada kambing lain segagah diriku di dunia ini.”

Kemudian si Tanduk melihat ke arah timur dan melangkahkan kakinya ke sana. Si Tanduk ingin memperlihatkan tanduknya yang tajam dan indah ke kambing-kambing lain di sana. Langkah si Tanduk pun terhenti setelah melihat jembatan bambu yang sudah rapuh dan licin. Dia takut terjatuh ke aliran sungai yang begitu deras dan besar. Si tanduk memutuskan balik arah dan pulang ke tempatnya.

Si Tanduk tidak menyerah. Dia tetap ingin pergi ke timur. Kemudian di suatu hari ada pohon kelapa panjang dan besar yang roboh ke sungai. Si Tanduk pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk menyeberangi sungai itu untuk pergi le arah timur. Saat si Tanduk menginjak pohon kelapa tersebut, si Tanduk melihat ada sebuah kambing hitam yang juga menaiki pohon kelapa yang sama untuk pergi ke arah yang berlawanan.

Si Tanduk pun berkata “Hai kambing hitam mau kemana kamu?”.

Kambing Hitam menjawab ” Jangan bilang aku kambing hitam !” Apa kamu tidak melihat jenggotku yang lebat? Panggil aku si Jenggot.!” Seloroh kambing hitam dengan penuh angkuh.

Si Tanduk pun tidak menghiraukan ucapan si Jenggot. Dia terus melangkahkan kakinya ke arah timur untuk memperlihatkan tanduknya yang gagah nan indah. Si Jenggot pun mulai kesal sambil berkata “Kau minggir dulu aku ingin ke sebelah barat. si Tanduk pun menjawab : “Tidak bisa kau yang minggir dulu. Karena akulah yang menaiki jembatan duluan.”

Si Jenggot pun mulai panas ia langsung menyerang si Tanduk. Tetapi si Tanduk tidak tinggal diam dan kemudian membalas menyerang. Perkelahian pun pun terus berlanjut dan akhirnya si Tanduk terjatuh ke sungai karena tubuhnya yang kecil. Tak terkecuali kemudian si Jenggot juga ikut terjatuh karena jembatannya yang dicin. Kеduа kаmbing tersebut kemudian terseret arus sungai yang sangat deras. Si Tanduk dan Si Jenggot pun menemui ajalnya karena tak mampu menahan arus air yang sangat deras dan tenggelam.

*) Siswi Kelas 7 MTs. Miftahul Ulum Buwek

Leave a Reply